Mom&Baby

Pemberian Antibiotik untuk Anak

Sebetulnya (dulu) aku termasuk kaum yang anti dengan antibiotik.  Gimana nggak anti?  Wong kita baca-baca di internet gimana bahayanya antibiotik buat jantung anak.  Ginjal anak. Takut kekebalan anak terhadap antibiotik terganggu. Terus ada tulisan gede, JANGAN PERCAYA DOKTER YANG HOBBY RESEPIN ANTIBIOTIK!  Nah loh.

Sampai pada akhirnya,  ada satu titik dimana aku sadar,  bahwa informasi yang selama ini aku serap itu nggak semuanya bener. Kebiasaan kan netijen Indonesia kalau baca informasi suka setengah-setengah.  Jadi waktu Endog demam lebih dari tiga hari,  salah satu teman yang berprofesi dokter nyaranin minum antibiotik. Ibu negara nggak setuju, “Udah gak usah,  masih anak kecil.  Bahaya minum antibiotik” grrrrr….  Yaudah nggak minum antibiotik 😪 Endog demam nggak turun-turun pun. Dibawahlah ke DSA dekat rumah. Akhirnya DSA jelasin.

[Baca juga : Demam pada Anak]

“Diminumkan aja antibiotiknya ya,  pokoknya kalau panas,  lalu sembuh dan panas lagi.  Berarti itu ada infeksi.  Minum antibiotik nggak papa. Apalagi panasnya lebih dari 3 hari.  Aman minum antibiotik asal diminum sampai habis

Sejak saat itu, tiap Endog sakit dan diresepin antibiotik, langsung diminumin sesuai dosis. Jangan lupa dihabiskan.  Jadi meski sakitnya udah sembuh, antibiotik tetap diminum sampai habis.  Karena kebanyakan masyarakat awam nih ya,  kalau sakit udah sembuh,  antibiotik nggak lanjut diminum (termasuk aku, hahahaha).

Cerita lain lagi datangnya dari bali.

Malam itu tiba-tiba ada telfon dari kawan lama. Dari nada suaranya sepertinya dia panik.  “Mau tanya,  kalau demam nggak sembuh-sembuh dikasih apa ya?” mungkin karena aku memang tenaga kesehatan, jadi teman-teman seringnya tanya obat.

“Ke klinik aja,  biar dilihat langsung ama dokternya gimana keadaan dedek.  Nanti kan diresepin juga” aku nggak berani dong ngasih advice by chat,  aku bukan dokter pun. LOL

“Udah sih,  udah diresepin juga.  Tapi antibiotiknya nggak aku minumin.  Takut.  Nggak berani” -_____-

Percakapan tiba-tiba berakhir karena rupanya si dedek menggigil.  Karena panik,  temenku ini lari ke UGD rumah sakit.  Beberapa jam setelah telpon terputus.  Aku coba telfon lagi tanya keadaan si dedek dan mamahnya.

“Gimana? Udah baikan?”

“Alhamduliah udah,  aku dimarahin dokternya karena antibiotik nggak diminum hehehe”

Tuh kan.  Selama cara minumnya bener dan sesuai indikasi,  antibiotik itu AMAN.  Asal resepnya sesuai advice dokter.  Daripada kekeuh nggak mau minum antibiotik, tapi anak nggak sembuh-sembuh dan menggigil akibat infeksi.  Mending kan kasih aja antibiotiknya sesuai anjuran dokter. Anak cepet pulih, nggak rewel dan makannya banyak :))

Drama minum obat,

Emang sih males banget rasanya kudu ngasih obat tiappp hari padahal anaknya nggak kenapa-kenapa.  Tapi memang harus dihabiskan,  mau gimana lagi.  Salah satu tujuannya kan buat membasmi bakteri sampai tuntas. Kalau nggak dihabiskan,  bakteri penyebab penyakit belum mati secara sempurna. Dan yang terpenting, kenapa antibiotik harus dihabiskan? Untuk mencegah adanya resistensi antibiotik yang berbahaya. Coba baca ulasan lengkap tentang Antibiotik DI SINI.

Sekian dulu ya ulasan tentang pemberian antibiotik pada anak. Semoga semua anak-anak pembaca selalu diberi kesehatan.

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *