Mom&Baby

Kunci Motor yang Hilang

Sore itu harusnya suami udah berangkat kerja. Tapi kali ini dia muter-muter aja cari kunci motor yang ilang.

“Terakhir kamu taruh mana sih yangg?”

“Disini… ” nunjuk sofa ruang tamu. Saya berusaha kalem menata emosi dan bantuin nyari. Kami ke barat dan ke timur, si Arsa duduk anteng dalam kardus sambil nonton yutub kids.

“Apa ma?” akhirnya Arsa kepo ngeliat mak bapaknya rempong hilir mudik kesana kemari ganggu dia nonton tv.

“Kunci motor ayah, sayang. Liat gak?” pertanyaan basa-basi yang aku lempar ke anak usia 2th. Yaa mana dia tau lah ya.

“Oo. Itu disana” kata Arsa nunjuk asal-asalan. Saya ama suami senyum aja terus lanjut cari kunci motor.

Sampai menjelang maghrib pun kunci motor belom ketemu, astaga. Antara gemes, kesel. “KAMU TARUH MANA SIH YANGGG” mulai ngegas. Suami diem karena dia juga ingetnya taroh di sofa depan. Tapi nggak ada. Dicari ke segala penjuru sampek ke kotak mainan Arsa pun nggak ketemu.

“Cari apa maa?” Arsa tanya untuk kesekian kalinya. Melu ruwet deh kayaknya si Arsa liat kami muter-muter daritadi hahaha. Saya tatap mata mungilnya, saya ngomong dengan lembut “Mama cari kunci motor, liat tv dulu sana nanti mama nyusul”. Tapi si Arsa kekeuh ngikutin kami nyari kunci motor. Berkali-kali dia nunjuk “Ini maa. Itu maa” serasa main detektiv-detektiv an. Saya dan suami tetep sibuk cari kunci motor sampai ke atas lemari pun. -____-

Kemudian Arsa ambil sapu lidi, lalu jongkok di bawah sofa ruang tamu. dan TARAAA, kunci berhasil digapai.

“INII MAAAAA. INI KUNCINYA!!” dia teriak kesal karena saya dan ayahnya nggak gubris dia daritadi. Ya Allah Gusti, ternyata dia daritadi nunjuk-nunjuk itu emang beneran ngeliat kunci T____T

Saya ama suami tatap-tatapan dan bengong sepersekian detik. Lalu kami berdua buru-buru meluk Arsa.

“Maaf ya sayangg. Makasih ya sayangg” gitu kata suami, ungkapan perasaan bersalahnya karena daritadi nggak gubris Arsa. Rupanya kami berdua masih ngerasa Arsa belom ngerti apa-apa dan nggak melibatkan dia sama sekali padahal DIA TAU! Pantes aja dari tadi dia pusing liat mak bapaknya cari kunci, padahal dia tau dan berusaha beri tau, sayangnya nggak digubris 🙁

Dari situ saya sama suami sadar, sebenernya anak kecil jauh lebih cerdas dibanding dugaan orang tuanya. Kami pikir Arsa belom paham apa itu kunci. Belom paham pertanyaan “dimana… “. Ah ternyata dia sudah paham, picik sekali rasanya saya sebagai ibunya. Harusnya dari awal saya melibatkan Arsa, dengarkan saat dia beri pendapat dimana-letak-kuncinya. Libatkan Arsa dengan bertanya “Arsa tau nggak dimana kunci motor ayah?”

Maafkan mama ayah nak.

***

Tulisan ini dibuat saat saya sedang di rumah sakit persiapan persalinan Aara, sedangkan Arsa di rumah. "Kangen kamu nak" :(

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *