Cerita tentang Kita

Antara Galau dan Kurang Bersyukur

Beberapa bulan kedepan saya udah mulai masuk kerja,sepertinya. Kemarin sih saat muncul notif ‘SELAMAT ANDA LOLOS BLA BLA BLA’ bahagianya luar biasa. Merasa jumawa karena pada akhirnya bisa mengalahkan 750 sekian peserta dan berhasil masuk 10 besar. Bahagia yang sementara karena ego. Lalu sekarang? Murung sampai rasanya ingin gulung-gulung, hahaha *cry*

Fakta bahwa saya akan bekerja di satu tempat SAJA selama puluhan tahun kedepan. Harus bertemu orang yang sama setiap hari. Dan… HARUS MASUK SHIFT T_____T . Padahal mah sebelumnya saya kerja 5 tahun nggak pernah masuk shift. Masih belum bisa bayangin sih kerja shift dalam kondisi kita punya balita lucu nan aktif di rumah. Pas pulang shift pagi dan sore sih masih oke ya. Nggak ngantuk yang gimana-gimana. Tapi kalau shift malam? Saya yang dulu (masa single) sebelum shift malam pasti nabung tidur siangnya sampai maghrib, biar malemnya freshhh. Pulang jaga tidur lagi sampai dhuhur. Itu saat single yaaaa… Ingat, sekarang udah punya 3 anak. Dua masih balita, yang satu usia 30 tahun -____-“

Bekerja di tempat baru itu sama dengan kita harus siap jadi junior, alias bulan-bulanan senior. Masa saya yang setua ini masih ada yang tega ngospek sih 🙁 Udah tua lo ini, anaknya sudah banyak T___T

Belum lagi kita harus adaptasi dengan kawan baru. Pengalaman nih ya, saat sama-sama jadi karyawan baru, rata-rata mereka sedang berusaha menunjukkan kebolehannya. Ada yang keminter, ada juga yang kemayu. Wes lah pokok e nano-nano. Opo maneh ini cewek semua Gaisss. Hadududududu *tepuk kening*

Ya Allah, bukan hamba tidak mau bersyukur. Mohon jangan tarik kenikmatan ini. Saya hanya sebatas menyiapkan mental, jiwa dan raga sebelum masuk ke kandang singa. Sudah itu saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *